Investasi dalam bentuk cryptocurrency atau aset kripto saat ini memang sedang tren di kalangan para investor. Investasi cryptocurrency pun tidak hanya Bitcoin, namun juga ada Altcoin yang berpotensi naik loh.
Altcoin adalah koin alternatif yang sering menawarkan fitur lebih baik ketimbang Bitcoin. Saat ini ada lebih dari 2000 jenis Altcoin yang dijual di bursa dunia. Nah, pada kesempatan kali ini, Coinomo ingin membahas beberapa Altcoin yang berpotensi naik di masa depan. Mau tau apa saja? Yuk! Langsung cek artikel berikut ini.
Beberapa Altcoin yang Berpotensi Naik
1. Binance Coin
Jika disuruh sebutkan apa Altcoin yang punya potensi bagus di masa depan, jawabannya pasti ada Binance Coin. Binance Coin atau BNB adalah altcoin yang hingga saat ini menjadi salah satu koin dengan kinerja paling baik sepanjang tahun.
Altcoin yang satu ini selalu mengalami kenaikan pada harga maupun Market Cap miliknya. Dilansir dari coinmarketcap.com, saat ini Binance Coin atau BNB berada di urutan ke-3 sebagai koin dengan Market Cap terbesar di dunia setelah Bitcoin dan Ethereum.
Tentu hal tersebut terjadi karena Binance Coin atau BNB juga memiliki fundamental yang sangat baik. Apalagi Binance Coin adalah koin crypto yang dirilis oleh perusahaan Binance yang memang dikenal sebagai salah satu exchange crypto terbesar di dunia. Binance Coin atau BNB adalah koin yang berjenis token ERC-20 dan berjalan di atas blockchain Ethereum.
2. Ethereum
Sebagai mata uang digital dengan Market Cap terbesar kedua setelah Bitcoin, tentu saja Ethereum memiliki potensi bagus untuk terus naik. Harga dari Ethereum juga semakin meningkat setiap saat, dan kemungkinan besar koin ini bisa menyaingi atau bahkan menyalip Bitcoin sebagai mata uang digital paling populer di dunia.
Ethereum sendiri dirilis secara resmi pada 30 Juli 2015 lalu oleh Vitalik Buterin. Altcoin yang satu ini juga menjadi pelopor konsep platform smart contract. Smart Contract adalah program komputer yang secara otomatis menjalankan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi kesepakatan antara beberapa pihak di internet.
Selain Smart Contract, blockchain Ethereum juga dapat menampung mata uang kripto lain, yang disebut sebagai token, melalui penggunaan standar kompatibilitas ERC-20-nya. Bahkan faktanya standar tersebut adalah penggunaan paling umum untuk platform ETH sejauh ini.
Hingga saat ini, lebih dari 280.000 token yang menggunalan standar ERC-20 telah diluncurkan. Bahkan lebih dari 40 di antaranya menjadi 100 mata uang kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, misalnya, BNB, USDT, ataupun LINK.
3. Chainlink
Altcoin selanjutnya yang punya potensi untuk naik adalah Chainlink atau LINK. LINK adalah mata uang crypto yang dikembangkan oleh Chainlink. Chainlink sendiri didesain sebagai aplikasi middleware berbasis blockchain yang memiliki fungsi sebagai perantara antara teknologi blockchain dengan teknologi non-blockchain.
Chainlink adalah jaringan oracle blockchain terdesentralisasi yang dibangun di atas teknologi Ethereum. LINK tersedia pada jaringan Ethereum dengan token ERC677 dan fungsinya didasarkan pada standar token ERC20.
4. Cardano
Cardano juga merupakan salah satu blockchain terbesar yang berhasil menggunakan mekanisme proof-of-stake, yang jauh lebih hemat energi dibandingkan algoritma proof-of-work andalan Bitcoin. Mata uang Cardano juga tergolong ke dalam generasi ketiga cryptocurrency, hal itu membuatnya dianggap sebagai salah satu mata uang crypto yang paling mutakhir saat ini.
Mirip seperti Ethereum, Cardano atau ADA dibuat sebagai platform Smart Contract yang berfokus pada keamanan dan dibangun atas dasar ilmiah serta riset akademik. Saat ini, Market Cap dari Cardano atau ADA sangatlah tinggi, bahkan saat ini Cardano berada di urutan ke-4 koin dengan Market Cap terbesar di dunia.
5. Solana
Altcoin yang berpotensi naik selanjutnya adalah Solana. Solana sendiri merupakan proyek open-source yang sangat fungsional dan menggunakan teknologi blockchain untuk menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Protokol milik Solana dirancang untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi terdesentralisasi (DApps). Solana juga memperkenalkan konsensus Proof-of-History (PoH) yang dikombinasikan dengan konsensus Proof-of-Stake (PoS) yang mendasari blockchain.
Nah, karena inovasi konsensus yang hibrida inilah yang menarik minat pedagang kecil hingga pedagang institusional. Fokus yang signifikan dari Solana adalah membuat keuangan terdesentralisasi dan dapat diakses dalam skala yang lebih besar.
6. Litecoin
Litecoin (LTC) merupakan mata uang crypto yang dirancang untuk menyediakan layanan pembayaran yang cepat, aman dan murah dengan memanfaatkan sifat unik dari blockchain. Dibandingkan dengan Bitcoin, Litecoin menawarkan proses transaksi yang cepat dan harga yang lebih murah.
Hal itu juga yang membuat Litecoin pada awal tahun 2021 menjadi salah satu mata uang crypto yang paling banyak diterima di seluruh dunia. Transaksi Litecoin biasanya dikonfirmasi hanya dalam beberapa menit, dan biaya transaksinya hampir tidak ada.
Ini menjadikan Litecoin sebagai alternatif Bitcoin yang menarik di negara berkembang, di mana biaya transaksi menjadi faktor penentu untuk mendukung mata uang kripto.
7. PancakeSwap
Altcoin yang berpotensi selanjutnya adalah PancakeSwap. PancakeSwap merupakan pembuat pasar otomatis aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang memungkinkan para penggunanya untuk bertukar token, menyediakan likuiditas farming, hingga memperoleh biaya admin sebagai imbalannya.
PancakeSwap diluncurkan pada September 2020 dan merupakan bursa terdesentralisasi untuk menukar token BEP20 di Binance Smart Chain. PancakeSwap menggunakan model pembuat pasar otomatis yang artinya tidak ada buku pesanan dan kolam likuiditas sebagai gantinya.
Pengguna PancakeSwap bisa memperoleh penghasilan dengan menjadi penyedia likuiditas. Pengguna bisa menambahkan token mereka ke kolam likuiditas, bertani token LP, dan Stake CAKE untuk mendapatkan imbalan.
8. Matic
Polygon (MATIC) merupakan Altcoin selanjutnya yang memiliki potensi sebagai alternatif pengganti Bitcoin. Nilai MATIC yang masih murah itulah yang membuat mata uang digital ini mengundang banyak perhatian investor crypto.
MATIC dipercaya dapat menyebabkan solusi bertransaksi yang lebih cepat dan lebih murah. Kedepannya diprediksi bakal makin banyak proyek yang mengadopsi Polygon, tentu saja MATIC bisa menjadi pilihan untuk berinvestasi.
9. Shiba Inu
Dijuluki sebagai “Doge Killer“, Shiba Inu dipercaya para investor crypto bisa menjadi pengganti dari Dogecoin. Nah, itulah yang membuat banyak orang tertarik dengan Shiba Inu. Shiba Inu adalah mata uang digital yang bergerak pada blockchain Ethereum.
SHIB juga digadang-gadang akan naik karena sering di-pump oleh Elon Musk. Bahkan harganya pernah naik lebih dari 1000% pada Mei 2021 lalu. Fundamental dari koin ini juga memiliki tujuan yang jelas, anda hanya tinggal membaca whitepaper dari SHIB agar semakin mengerti tujuan dibuatnya token ini.
10. Uniswap
Uniswap merupakan sebuah protokol perdagangan yang terdesentralisasi dan cukup populer. Uniswap dikenal karena perannya dalam memfasilitasi perdagangan otomatis token-token Decentralized Finance (DeFi).
Uniswap bisa dibilang sebagai aset kripto yang cukup muda. Diluncurkan pada November 2018, Uniswap mendapatkan popularitas yang cukup besar berkat fenomena DeFi. Maka dari itu, Uniswap masih berpotensi untuk terus naik di masa depan.
Nah, itulah beberapa altcoin yang berpotensi naik menurut Coinomo. Ada salah satunya yang membuat anda tertarik untuk berinvestasi? Di Coinomo anda bisa membeli koin-koin tersebut dengan sangat mudah. Selain itu, Coinomo juga memiliki berbagai program investasi DeFi (Decentralized Finance), trading crypto, dan belajar mengenai segala sesuatu yang berkaitan mengenai teknologi blockchain.
Download Coinomo Sekarang Juga!