Cryptocurrency adalah mata uang digital yang sangat populer akhir-akhir ini karena peminatnya yang semakin meningkat. Bitcoin adalah jenis cryptocurrency yang paling populer. Namun tidak hanya Bitcoin, kini ada Altcoin lainnya yang bisa menyaingin Bitcoin loh. Namanya adalah Ethereum.
Nah, pada kesempatan kali ini Coinomo ingin menjelaskan mengenai apa itu Ethereum, sistem Ethereum, dan cara kerja dari Altcoin yang satu ini. Mau tau informasi lebih lengkap mengenai Ethereum? Langsung aja simak selengkapnya di bawah ini ya!
Sejarah Ethereum
Ethereum adalah sebuah karya dari seorang remaja berusia 19 tahun, bernama Vitalik Buterin. Pria keturunan Kanada-Rusia ini sangat tertarik pada sistem blockchain. Menurut dirinya, sistem blockchain bisa menciptakan lingkungan yang demokratis di mana-mana.
Mulai dari bisnis, mata uang, hingga organisasi, tidak ada satu pihak manapun yang benar-benar mengendalikan semuanya. Awalnya Vitalik Buterin melontarkan ide ini ke salah satu organisasi bernama Thiel Fellowship. Dari ide tersebut ia berhasil mendapatkan dana sebesar 100.000 Dolar AS untuk membangun Ethereum.
Selama pengembangannya, Ethereum juga dibantu lewat dana crowdfunding. Proses crowdfunding ini dibantu oleh developer Ethereum lainnya seperti Gavin Wood dan Joseph Lubin. Dari crowdfunding tersebut, Ethereum berhasil mendapatkan dana sebesar 18 juta Dolar AS.
Setelah proses pengembangan rampung, akhirnya pada tahun 2015 sistem Ethereum secara resmi dirilis. Hingga saat ini, Ethereum terus berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar seperti sekarang ini.
Mengenal Sistem Ethereum
Ethereum dikenal sebagai pelopor blockchain terdesentralisasi pertama di dunia. Apa itu blockchain terdesentralisasi?
Untuk lebih mudahnya, Coinomo akan memberikan sebuah perumpamaan. Misalnya ada dua orang, kita sebut saja A dan B yang saling mengirim pesan melalui aplikasi chatting. Pesan yang dikirim oleh si A pasti akan masuk ke server aplikasi chat tersebut terlebih dahulu sebelum diteruskan menuju si B, bukan?
Tapi bagaimana jika ada orang yang nge-hack server aplikasi chatting tersebut? Pastinya isi pesan si A akan tersebar kemana-mana, bukan? Belum lagi kalau A sebelumnya pernah memberikan data pribadi melalui aplikasi chatting tersebut.
Nah, teknologi blockchain hadir sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Jadi blockchain akan memecah server itu ke beberapa tempat. Sehingga jika satu server di-hack, tidak semua informasi bocor ke mana-mana.
Sitem blockchain seperti itu sering disebut dengan sebutan desentralisasi. Karena tidak ada satu tempat yang menyimpan semua data Anda. Data Anda akan tersebar di mana-mana.
Ethereum Pelopor Blockchain 2.0
Blockchain sendiri pertama kali dicetuskan oleh Bitcoin. Meskipun begitu, nyatanya Ethereum membuat sistem blockchain yang lebih baik loh. Adapun beberapa inovasi yang ada di blockchain Ethereum antara lain seperti:
1. Smart Contract
Inovasi yang dihadirkan oleh blockchain Ethereum adalah teknologi Smart Contract. Smart Contract adalah teknologi yang membuat perjanjian antara dua orang dalam bentuk kode komputer.
Analoginya seperti ini, misal Anda ingin membeli telur di pasar. 1 Kg telur itu seharga Rp30.000. Karena Anda belanjanya banyak, pedagang pun memberikan diskon, sehingga Anda hanya perlu membayar sebesar Rp28.000 untuk 1 Kg telur.
Kalau di pasar, kondisi seperti ini tentulah menguntungkan. Namun dalam transaksi online, ini sangatlah berbahaya. Misalnya Anda menjual sesuatu seharga Rp100.000, Anda bisa saja menerima Rp90.000 padahal barang tersebut sudah dikirim dan diterima oleh si pembeli.
Nah, disinilah peran penting dari Smart Contract. Jadi transaksi jual beli online sudah diatur misalnya:
“Jika pembeli membayar Rp100.000, maka Anda akan memberikan barang”
Ketika kontrak dibuat, maka tidak bisa diubah lagi. Kontrak itu hanya bisa dibiarkan atau dijalankan sesuai dengan ketentuan dari kontrak tersebut. Teknologi smart contract ini juga disebut sebagai transaksi trustless atau transaksi tanpa rasa percaya.
Dalam transaksi online, Anda memang tidak perlu percaya kepada penjual atau pembeli. Jadi ketika ada salah satu pihak yang tidak mematuhi kontrak yang sudah dibuat, maka transaksi tidak akan pernah terjadi.
2. dApps
dApps adalah singkatan dari Decentralized Applications. Nah, arti dari dApps sendiri merupakan aplikasi yang tidak dimiliki oleh siapapun, tidak bisa dimatikan, dan tidak dapat down. Jika pada aplikasi biasa terdapat server yang terpusat, maka di dApps servernya terpecah ke banyak tempat sehingga sulit untuk di-hack.
Investasi di Ethereum
Ethereum sendiri memiliki mata uang digitalnya sendiri bernama Ether (ETH). Ether merupakan mata uang yang berlaku di sistem Ethereum. Cara kerja dari Ethereum ini adalah pada saat developer ingin membangun sebuah dApps, maka mereka membutuhkan biaya.
Selain itu, saat ingin melakukan hosting aplikasi di lingkungan Ethereum pun juga para developer harus mengeluarkan uang. Nah, Ether berperan di sini sebagai alat transaksi untuk membayar semua kebutuhan tersebut.
Semakin rumit suatu perintah, maka semakin besar pula Ether yang harus Anda bayarkan. Anda juga bisa mengirim Ether layaknya uang. Ia juga bisa ditukar dengan cryptocurrency lain seperti Bitcoin.
Nah, di Ether inilah Anda bisa berinvestasi. Meskipun memiliki peran kecil di sistem yang besar, Ether berhasil menjadi mata uang crypto terbaik kedua di dunia setelah Bitcoin. Makanya gak heran banyak para investor yang tertarik untuk berinvestasi di Ethereum.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi di Ethereum
Sebelum Anda berinvestasi di Ethereum, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu mengetahui kelebihan dan kekurangan investasi di Ethereum.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan ini, tentunya diharapkan agar Anda tidak terkesan gegabah dalam memilih instrumen investasi. Adapun kelebihan dan kekurangan Ethereum antara lain adalah:
Kelebihan Ethereum
Ethereum sendiri dikenal karena memiliki founder yang jelas serta dikembangkan oleh banyak developer. Hal tersebut tentunya membuat Ethereum menjadi salah satu cryptocurrency yang terpercaya.
Apalagi blockchain yang dimiliki Ethereum membuat mata uang Ether jadi desentralisasi dan bisa menjadi alternatif untuk dunia perbankan saat ini. Terlebih lagi Anda harus ingat bahwa Ethereum adalah Altcoin terbaik kedua di dunia setelah Bitcoin.
Kekurangan Ethereum
Kekurangan Ethereum terletak pada nilainya yang memiliki volatilitas cukup tinggi. Harga dari Ethereum sendiri bisa naik dan juga bisa turun di waktu yang cukup singkat.
Nah, untuk mengatasi volatilitas harga ini, Anda bisa mempelajari berbagai analisa sebelum membeli Ethereum. Dengan begitu Anda jadi bisa tahu, kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual Ethereum.
Kesimpulan
Itulah sedikit penjelasan mengenai Ethereum yang merupakan pesaing dari Bitcoin. Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di Ethereum? Kalau iya, di Coinomo Anda bisa melakukan trading ataupun investasi di berbagai mata uang kripto dengan sangat mudah. Selain itu, Anda juga bisa berinvestasi di Decentralized Finance (DeFi) serta belajar mengenai teknologi blockchain di Coinomo. Investasi atau trading di Coinomo itu mudah, aman, dan pastinya cuan!
Yuk! Download Coinomo Sekarang Juga