Selain Bitcoin, salah satu istilah yang ramai diperbincangkan oleh para investor kripto adalah Altcoin. Makanya tidak heran kalau banyak orang yang bertanya mengenai apa itu Altcoin, dan apakah mata uang ini benar-benar bisa menggeser Bitcoin sebagai salah satu mata uang digital paling populer di dunia.
Nah, kali ini Coinomo ingin sedikit membahas mengenai apa itu Altcoin, dan potensi Altcoin menggeser Bitcoin sebagai mata uang paling populer di dunia. Jadi, langsung aja simak artikel berikut ini ya!
Jadi Apa Itu Altcoin?
Altcoin sendiri terdiri antara dua kata yaitu “Alt” dan “Coin“. Altcoin adalah sebutan untuk seluruh aset kripto selain Bitcoin. Kesuksesan Bitcoin sebagai mata uang digital membuka jalan bagi para pembuat mata uang digital lainnya. Hasilnya, saat ini ada lebih dari 5 ribu Altcoin di pasar kripto.
Sama seperti Bitcoin, Anda bisa memperdagangkan Altcoin dan mendapatkan keuntungan dari investasi kripto ini. Nah, untuk bisa mengalahkan kepopuleran dari Bitcoin, tentu Altcoin harus memiliki kelebihan. Maka dari itu, banyak dari pembuat Altcoin yang menawarkan fitur lebih menarik dibandingkan Bitcoin.
Dan pada tahun 2018, Altcoin mulai mendapatkan pesonanya. Meskipun begitu, pesona Bitcoin hingga saat ini masih belum bisa digeser oleh Altcoin. Namun tetap saja Altcoin dan Bitcoin masih sama-sama menjadi pilihan yang sangat menarik untuk para investor.
Kelebihan dari Altcoin
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara agar Altcoin bisa mengalahkan Bitcoin adalah dengan menawarkan berbagai macam kelebihan. Maka dari itu, beberapa Altcoin menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh Bitcoin.
Banyak Altcoin yang menawarkan pelayanan lebih cepat, lebih anonim, lebih stabil, atau bahkan beberapa Altcoin memberikan opsi investasi yang lebih baik.
Jenis-jenis Altcoin
Nah, Altcoin sendiri terbagi menjadi beberapa jenis antara lain seperti:
1. Mining-based
Untuk Altcoin jenis ini, ada proses penambangan yang menghasilkan koin baru dengan memecahkan masalah yang menantang untuk membuka blok. Bisa dibilang jenis koin ini mirip seperti Bitcoin. Salah satu Altcoin mining-based yang cukup terkenal adalah Ethereum.
2. Security Token
Jenis Altcoin yang satu ini lebih mirip seperti saham konvensional. Biasanya Altcoin ini mengiming-imingi investor dengan dividen seperti pembayaran atau kepemilikan dalam bisnis. Biasanya Altcoin ini sering diluncurkan dalam Initial Coin Offering (ICO).
3. Stablecoin
Sesuai dengan namanya, Altcoin ini berupaya untuk bisa bersaing dengan Bitcoin dengan cara mengurangi volatilitas. Altcoin ini mengikat nilai koin ke mata uang yang ada seperti Dollar AS, Euro, hingga Emas.
Apa Bedanya Altcoin dengan Bitcoin?
Melihat dari poin-poin di atas, sudah pasti Altcoin memiliki banyak perbedaan dengan Bitcoin dalam beberapa hal. Bahkan beberapa Altcoin memiliki model ekonomi atau metode penyebaran koin yang berbeda.
Beberapa Altcoin menawarkan privasi yang jauh lebih aman dibandingkan dengan Bitcoin. Algoritma yang digunakan untuk menambang Altcoin juga menggunakan metode yang berbeda-beda.
Maka dari itu, sebagian Altcoin tidak memiliki manfaat yang sama seperti yang ditawarkan oleh Bitcoin. Altcoin juga memiliki kekuatan hash yang lebih sedikit untuk mengamankan mata uang kripto dibandingkan dengan Bitcoin.
Contoh Altcoin yang Populer Saat Ini
Setiap Altcoin sudah pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bahkan beberapa Altcoin memiliki cara kerja yang sama seperti Bitcoin, yaitu harus bisa didapatkan dengan cara menambang terlebih dahulu.
Nah, berikut ini ada beberapa Altcoin yang sangat populer pada saat ini.
1. Ethereum (ETH)
Ethereum (ETH) adalah salah satu aset mata uang kripto yang sangat populer kedua setelah Bitcoin jika dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar. Ethereum sendiri dibangun oleh Vitalik Buterin dan Gavin Wood.
Ethereum diciptakan sebagai layanan open source yang menggunakan teknologi blockchain. Nah, kerennya dari Ethereum ini adalah di desain dengan bahasa pemrograman khusus yang memungkinkan developer untuk membangun serta menjalankan aplikasi yang terdistribusi.
Hal itu tentunya membuat Ethereum bisa memfasilitasi transaksi jual-beli sekaligus ruang bagi para pengembang token tanpa adanya campur tangan pihak ketiga.
Berdasarkan kegunaannya, Ethereum bisa digunakan untuk berbagai hal seperti mendesentralisasi, mengamankan, kodifikasi, dan memperjual-belikan apa saja.
Nah, di jaringan Ethereum ini, ada aplikasi Terdesentralisasi (DApps) dan Smart Contract. Smart Contract sendiri adalah salah satu fungsi yang berguna untuk menjalankan program secara otomatis jika persyaratan tertentu sudah terpenuhi.
Smart Contract dibangun serta dijalankan untuk menghindari berbagai penipuan, keterlambatan, penundaan, hingga kendali atau gangguan dari pihak ketiga. Salah satu hasil dari teknologi Smart Contract adalah DeFi (Decentralized Finance).
2. Litecoin (LTC)
Selain Etherum, Litecoin adalah salah satu aset kripto yang sangat populer. Apa itu Litecoin? Litecoin (LTC) adalah aset kripto yang dibuat atau diciptakan oleh seorang mantan insinyur di Google, yaitu Charlie Lee. Litecoin sendiri diluncurkan pada tahun 2011 dan menjadi salah satu mata uang tertua di dunia Cryptocurrency.
Nah, Litecoin ini memiliki fitur serta cara kerja yang sama seperti Bitcoin. Hal itu karena Litecoin merupakan Hard Fork dari blockchain Bitcoin.
Bahkan persediaan dari Litcoin pun juga terbatas, sama seperti Bitcoin. Bitcoin memiliki jumlah maksimum sekitar 21 juta, sedangkan Litecoin memiliki persediaan terbatas sebanyak 84 juta koin.
Meskipun begitu, Bitcoin dan Litcoin adalah aset digital yang berbeda. Perbedaan utamanya terletak pada blok baru Litecoin dibuat jauh lebih cepat dibandingkan Bitcoin. Jika biasanya pembuatan blok Bitcoin memakan waktu setidaknya 10 menit, maka di Litecoin hanya membutuhkan kurang lebih 2,5 menit saja loh.
3. Ripple (XRP)
Ripple (XRP) adalah sebuah nama platform dan token. Ripple atau yang dikenal sebagai XRP mewakili seluruh nilai transfer yang terjadi di jaringan Ripple. Nah, yang menjadi perbedaan Ripple dengan Ethereum atau Bitcoin adalah Ripple menganut paham sentralisasi.
Ripple dan Bitcoin juga memiliki tujuan yang berbeda, meskipun mereka sama-sama merupakan mata uang digital. Bitcoin sendiri seperti yang kita ketahui didesain sebagai mata uang yang difokuskan untuk pembayaran barang atau jasa.
Sedangkan Ripple diciptakan sebagai payment settling atau penyelesaian pembayaran, misalnya pengiriman atau penukaran mata uang lintas batas. Ripple awalnya diciptakan untuk industri keuangan, terutama perbankan yang sering mengalami masalah penundaan pengiriman dana.
Cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan Ripple dan Bitcoin juga berbeda. Bitcoin bisa Anda dapatkan dengan cara mining (penambangan), namun Ripple tidak bisa melakukan hal itu. Ripple atau XRP dicetak oleh perusahaan Ripple. Jumlah token yang ada di Ripple pun ditentukan dan dibatasi oleh perusahaan pembuatnya.
Itulah sedikit pembahasan mengenai apa itu Altcoin yang menjadi pesaing Bitcoin. Gimana menurut Anda? Tertarik untuk berinvestasi atau trading di Altcoin? Atau masih betah trading di Bitcoin?
Nah, Anda juga bisa loh berinvestasi dan trading di Altcoin atau Bitcoin menggunakan aplikasi Coinomo. Ada banyak pilihan Altcoin yang bisa Anda pilih di aplikasi Coinomo.
Download Coinomo Sekarang!