Sebagai seseorang yang baru belajar investasi dalam dunia cryptocurrency, ada banyak istilah yang harus Anda ketahui. Salah satu istilah yang harus anda ketahui adalah Bull dan Bear Market. Tapi, apa itu Bull dan Bear Market?
Bull atau bear market sendiri adalah suatu istilah yang sering atau bahkan akan Anda temukan di dalam dunia saham maupun pasar kripto. Nah, pada kesempatan kali ini, Coinomo ingin sedikit membahas mengenai apa itu bull market vs bear market. Jadi untuk anda yang ingin mengetahui istilah tersebut, langsung aja simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Bull Market?
Bull market merupakan istilah untuk menggambarkan keadaan pasar keuangan ketika harga sedang naik atau diperkirakan akan naik. Biasanya para trader atau investor menyebutnya dengan bullish.
Berdasarkan laman The Balance, pasar dikatakan bullish ketika sudah mengalami kenaikan sebesar 20%. Kondisi ini biasanya terjadi ketika harga saham atau kripto terus meroket dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Ketika harga saham atau kripto diprediksi akan naik, maka para investor akan berlomba-lomba untuk membeli banyak saham maupun kripto yang diprediksi akan naik dalam beberapa waktu ke depan.
Nah, karena banyaknya permintaan pembelian dari investor inilah yang membuat harga suatu saham terus melonjak naik. Dan proses itulah yang disebut sebagai bull market.
Baca Juga: Perbedaan Altcoin vs Bitcoin, Mana yang Lebih Baik?
Cara Mengambil Keuntungan Bull Market
Investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari bull market, tentu saja harus membeli lebih awal agar bisa mengambil banyak keuntungan dari kenaikan harga yang nantinya akan terjadi. Kemudian baik investor maupun trader bisa menjual asetnya ketika mencapai harga tertinggi.
Tentu saja akan cukup sulit untuk menentukan kapan suatu aset akan mengalami kenaikan atau penurunan, maka dari itu dibutuhkan strategi yang tepat untuk bisa mengambil keuntungan dari bull market. Nah, berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa anda gunakan untuk mengambil keuntungan selama periode bullish.
1. Beli dan Tahan
Strategi pertama yang bisa anda lakukan pada saat berinvestasi ataupun trading adalah dengan membeli suatu aset entah saham atau kripto, menahan untuk tidak menjualnya selama beberapa waktu, dan menjualnya di kemudian hari jika harganya sudah naik dan sesuai dengan keinginan anda.
Strategi yang satu ini sangat melibatkan kepercayaan anda sebagai investor atau trader untuk terus mempertahankan suatu aset sampai waktu bullish terjadi. Dengan begitu, nantinya anda bisa meraup keuntungan yang sangat besar.
2. Cicil Beli dan Tahan
Nah, kalau strategi yang satu ini adalah variasi dari strategi beli dan tahan langsung. Jadi pada strategi ini, anda sebagai investor ataupun trader akan terus menambah kepemilikan suatu aset selama harga terus meningkat.
Dengan mencicil pembelian aset, tentu saja anda bisa menambah keuntungan yang bisa didapat selama bull market. Namun yang pasti, anda harus tetap memperhatikan pergerakan market terus ya!
3. Retracement
Retracement adalah periode singkat dimana tren umum harga aset anda dibalik. Jadi selama bull market, tidak mungkin harga dari suatu aset akan naik saja, pasti ada satu periode waktu dimana penurunan harga akan terjadi dan kemudian akan naik kembali.
Nah, biasanya para investor atau trader akan mengamati retracement dalam bull market dan bergerak untuk membeli selama periode retracement ini. Pemikiran dari strategi ini adalah dengan mengasumsikan bahwa bullish akan terus berlanjut, harga aset yang turun tersebut akan naik kembali, dan bisa memberikan anda harga beli yang jauh lebih murah.
4. Full Swing Trading
Full Swing Trading yang satu ini bisa dibilang sebagai strategi paling agresif yang bisa anda coba dalam memanfaatkan bull market.
Jadi pada strategi ini, investor atau trader akan mengambil peran yang sangat aktif, yaitu menggunakan short-selling atau teknik lainnya untuk mencoba mendapatkan keuntungan yang maksimal selama bullish terjadi.
Baca Juga: Pemula Wajib Tau! Ini Keuntungan dan Kekurangan Investasi Crypto
Apa Itu Bear Market?
Bear Market adalah kebalikan dari Bull Market. Bear Market ditandai dengan penurunan harga dan biasanya diselimuti pesimisme.
Bear Market sendiri bisa terjadi karena banyak hal. Salah satu contohnya adalah karena penurunan kepercayaan para investor atau trader terhadap suatu aset. Ketika investor atau trader percaya sesuatu yang buruk akan terjadi pada aset tersebut, maka mereka akan mengambil tindakan antisipasi dengan menjual aset mereka demi menghindari kerugian.
Karena banyak orang yang menjual aset tersebut, tentu saja akan menyebabkan harga dari aset tersebut akan menurun.
Kenapa Disebut Bull dan Bear?
Istilah bull mengambil metafora dari Banteng, dimana setiap Banteng melawan pasti akan menyerang dengan menusukkan tanduknya ke udara. Itulah mengapa pasar dengan harga yang sedang naik disebut dengan bull market.
Sedangkan istilah bear mengambil metafora Beruang yang sedang ingin menjatuhkan lawan atau mangsanya. Beruang akan menggerakan cakarnya dari atas ke bawah untuk membuat mangsanya benar-benar jatuh.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Altcoin, Mata Uang Pesaing Bitcoin
Perbedaan Karakteristik Bull dan Bear Market
Pada bullish market, banyak investor yang berlomba-lomba untuk mendapatkan suatu aset investasi entah itu di saham, kripto, atau obligasi yang tersedia di pasar modal. Akibat dari hal itu tentu saja harga aset tersebut akan mengalami kenaikan karena banyaknya jumlah permintaan.
Sedangkan pada bear market terjadi hal sebaliknya, banyak investor atau trader yang menjual aset tersebut dibandingkan membelinya. Jumlah permintaan yang lebih sedikit dibandingkan jumlah permintaan tentunya akan mengakibatkan harga suatu aset akan mengalami penurunan.
Psikologi para investor pada saat terjadi kedua pasar tersebut pun juga berbeda. Saat terjadi bullish, seorang investor rela untuk ikut antre dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Sedangkan pada saat terjadi bearish, sentimen pasar bisa negatif dikarenakan para investor yang menjual aset atau memindahkan dana mereka ke satu ekuitas ke sekuritas pendapatan tetap lainnya.
Selain itu, jika terjadi suatu keadaan ekonomi yang mengakibatkan melemahnya sebagian bisnis hingga berefek pada penurunan suatu aset seperti saham atau kripto, penurunan itu pastinya akan berefek di bear market dan membawa pengaruh bagaimana cara pasar menilai suatu aset.
Sedangkan bullish market terjadi karena banyak investor atau trader yang rela membelanjakan uang miliknya untuk membeli suatu aset. Dalam keadaan ini, tentu saja dapat mendorong dan memperkuat kembali kondisi ekonomi.
Kesimpulan
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai bull dan bear market yang harus anda ketahui sebelum berinvestasi kripto. Sekarang anda sudah paham kan mengenai bull dan bear market? Yuk! Langsung berinvestasi kripto di Coinomo. Coinomo punya berbagai macam program investasi DeFi, trading crypto, dan Anda juga bisa belajar mengenai segala sesuatu yang berkaitan mengenai teknologi blockchain.
Download Coinomo Sekarang Juga!