Seperti yang kita ketahui, saat ini investasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Tentu saja kedua jenis investasi ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Kalau Anda ingin mendapatkan keuntungan dari investasi dalam waktu singkat, maka jenis investasi jangka pendek adalah pilihan yang tepat. Tapi apa itu investasi jangka pendek? Dan bagaimana contohnya? Nah, di artikel kali ini Coinomo ingin membahas secara singkat mengenai investasi jangka pendek. So, langsung aja simak sampai habis ya!
Apa Itu Investasi Jangka Pendek?
Jika investasi jangka panjang adalah penanaman dana atau aset dalam jangka waktu yang cukup lama, maka investasi jangka pendek adalah kebalikannya. Jadi investasi jangka pendek adalah penanaman dana atau aset dalam jangka waktu yang cukup singkat, biasanya tidak lebih dari setahun.
Dana yang diinvestasikan pun umumnya dikelolah kepada hal-hal yang mudah diperjualbelikan atau mudah untuk dicairkan. Hal itulah yang menyebabkan investasi jenis ini memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang.
Tujuan Investasi Jangka Pendek
Ada beberapa tujuan dari investasi jangkat pendek, antara lain adalah:
- Menambah cash flow atau pemasukan dalam jangka waktu singkat.
- Menambah modal bisnis dalam waktu pendek untuk pemilik usaha.
- Untuk investor pemula agar memperoleh pengalaman investasi.
- Mendapat tambahan dana dari uang yang diinvestasikan dalam waktu singkat.
Tips Investasi Jangka Pendek
Apapun jenis investasi yang Anda pilih, tujuannya tentu saja untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan risiko yang minim. Nah, agar meminimalisir risiko saat berinvestasi, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan.
1. Menentukan Tujuan Investasi
Sebelum berinvestasi, Anda harus menetapkan tujuan Anda berinvestasi terlebih dahulu. Jangan asal berinvestasi karena FOMO atau ikut tren. Dengan memiliki tujuan investasi yang jelas, tentunya akan membuat Anda mudah dalam menentukan instrumen investasi mana yang cocok dan strategi investasi yang akan digunakan.
2. Ketahui Kinerja Instrumen Investasi
Setelah mengetahui tujuan investasi, tips selanjutnya adalah mengetahui kinerja dari instrumen investasi. Anda harus memahami dan mengenal secara mendetail instrumen investasi yang akan dipilih.
Entah itu informasi mengenai pengelolaan dana, risiko kerugiannya, kelegalan produk investasi, dan lain sebagainya. Jangan sampai Anda salah memiliki aset investasi karena tidak memahami instrumen yang Anda investasikan.
3. Memilih Investasi yang Tepat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat banyak instrumen investasi yang bisa Anda pilih. Nah, Anda harus benar-benar mencari instrumen yang tepat sesuai dengan kebutuhan, tujuan investasi, dan kondisi keuangan sebelum berinvestasi.
4. Mulai dengan Dana Kecil
Meskipun risiko investasi jangka pendek terbilang cukup rendah, sebaiknya Anda jangan memulai dengan dana besar. Mulai saja dengan dana kecil, yang penting Anda menggunakan uang dingin untuk berinvestasi jangka dekat.
5. Kombinasikan dengan Investasi Jangka Panjang
Selain investasi jangka pendek, Anda bisa mengkombinasikannya dengan investasi jangka panjang untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal. Atur portofolio Anda sebaik mungkin, setidaknya nilainya tetap naik dan berada di atas inflasi.
Investasi jangka pendek biasanya digunakan untuk mengamankan modal atau membantu mencapai tujuan jangka pendek Anda. Sedangkan investasi jangka panjang bisa Anda gunakan untuk mencapai tujuan finansial Anda di masa depan.
Selain itu, keuntungan yang bisa Anda dapat dari investasi jangka panjang pun juga bisa digunakan kembali untuk modal investasi jangka pendek. Cukup menguntungkan, bukan?
Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek
Kalau Anda tertarik untuk berinvestasi jangka pendek, berikut ini ada beberapa jenis investasi terbaik yang bisa Anda pilih.
1. Reksa Dana
Instrumen investasi yang disarankan untuk Anda coba adalah Reksa Dana. Reksa Dana sendiri merupakan produk investasi di mana Anda menyetorkan sejumlah dana yang nantinya akan dikelola oleh Manajer Investasi agar bisa mendapat keuntungan.
Investasi yang satu ini sangat cocok untuk pemula, karena Anda tidak perlu repot-report memikirkan strategi atau cara mengelolanya. Cukup serahkan dana, nantinya Manajer Investasi lah yang akan mengelola dana tersebut.
Reksa Dana jangka pendek bersifat likuid dan praktis. Biasanya jenis Reksa Dana Pasar Uang menjadi pilihan yang cocok sebab periodenya yang singkat dan tingkat risikonya rendah.
2. Deposito
Selain Reksa Dana, Deposito adalah instumen selanjutnya yang cocok Anda pilih untuk digunakan sebagai aset investasi. Aset yang satu ini sangat cocok untuk Anda yang sering menyisihkan uang secara rutin untuk ditabung.
Dibanding hanya ditabung, lebih baik Anda menyimpannya di Deposito untuk mendapatkan return yang cukup besar. Namun kekurangan dari investasi ini adalah terdapat jangka waktu yang biasanya ditentukan oleh pihak bank.
Terdapat beberapa pilihan yang bisa Anda pilih, seperti 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun atau 2 tahun. Setelah jatuh tempo, barulah uang yang ada depositkan akan cair dan bisa Anda ambil.
Meski tidak bisa diambil sewaktu-waktu, Deposito menjanjikan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Karena dapat jaminan tersebut, sudah pasti Anda tidak perlu khawatir dengan risiko kehilangan uang.
3. Peer-to-Peer Lending
Peer-to-Peer (P2P) Lending adalah jenis investasi baru dimana para investor akan menanamkan dana miliknya pada UMKM untuk mengembangkan usaha. Keuntungan dari pengelolaan dana ini nantinya akan berupa suku bunga dengan besaran tertentu.
Tentu saja investasi ini sangat cocok untuk jangka pendek, karena Anda bisa mengatur sendiri periode investasi. Entah itu 6 bulan, 1 tahun, atau bahkan lebih. Sehingga Anda sendiri yang mengatur pengembalian dana.
Investasi yang satu ini sudah terdaftar di OJK, sehingga terjamin keamanannya. Return yang ditawarkan pun juga terbilang tinggi, bahkan tidak sedikit yang menawarkan return hingga 20% per tahun. Meski begitu, P2P Lending termasuk ke dalam salah satu aset investasi berisiko tinggi. Oleh sebab itu, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum terjum ke dalamnya.
4. Saham
Pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan aset investasi yang satu ini, bukan? Saham sendiri adalah surat kepemilikan dari suatu perusahaan. Kalau Anda membeli saham, bisa dibilang juga Anda membeli sebuah perusahaan, hanya saja kepemilikannya tergantung dari berapa jumlah saham yang Anda miliki.
Jika Anda berpikir saham hanya untuk jangka panjang, maka Anda salah. Saham juga bisa Anda jadikan sebagai aset investasi jangka pendek loh. Saham jangka pendek menggunakan sistem trading. Jadi keuntungan yang di dapat tentu saja dari Capital Gain atau selisih dari hasil pembelian dan penjualan suatu saham.
Keuntungan yang bisa Anda dapatkan tentu saja terbilang cukup tinggi, namun itu juga sebanding dengan risiko yang harus Anda hadapi.
5. Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang saat ini sedang populer. Crypto sangat populer karena biasa digunakan untuk trading atau investasi jangka pendek. Kenapa crypto lebih cocok untuk investasi dengan jangka waktu yang singkat? Jawabannya adalah karena nilai harganya yang sangat volatil.
Selain itu, pasar crypto juga dibuka selama 24 jam dan tidak mengenal hari libur, sehingga Anda bisa berinvestasi kapan pun dan di mana pun dengan sangat mudah. Meski bisa menghasilkan return yang sangat besar, crypto sama seperti saham, yaitu sama-sama instrumen investasi yang sangat riskan.
Kesimpulan
Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu investasi jangka pendek. Apakah Anda tertarik untuk investasi di cryptocurrency? Kalau iya, Coinomo punya beberapa program investasi dan trading crypto yang bisa memberikan return sangat besar.
Selain itu, ada juga program investasi di Decentralized Finance (DeFi) dan Anda juga bisa belajar mengenai teknolgi blockchain di Coinomo. Investasi crypto di Coinomo itu mudah, aman, dan pastinya cuan.
Yuk! Download Coinomo Sekarang Juga